Rabu, 16 Juli 2008

AWAS BANYAK ANAK!!!!

AWAS BANYAK ANAK!!!!

Akhir-akhir ini banyak orang marah. Sial!! Poadhal aku kayaknya gak salah apa-apa deh. Ya udah gak masalah. Tapi kok anehnya banyak sekali orang yang marah-marah dengan alasan yang aneh-aneh.
Mungkin anda juga pernah mengalaminya tapi nggak sadar. Yang saya alami adalah sesuatu yang di mata saya aneh. Begini ceritanya adalah saya dimarahin oleh seseorang orang tua seorang anak kerena saya dianggapnya naik motor dengan kecepatan tinggi. Aneh. Padahal saya itu naik motor dengan paling Cuma gear 2. karena memang ada di jalan perumahan.
Mungkin dia beranggapan bahwa saya dapat membahyakan anak-anak yang banyak di jalan itu. Memang di sana ada beberapa anak yang sedang bermain. Tetapi tidak di jalur yang saya sudah dan akan lewati. Aneh nggak.? Banyak sekali alasan yang agak aneh.
Sejenak saya pikirkan kata-kata orang tua tadi. Memang benar mungkin saya jika menabrak anak-anak akan berbahaya. Maka sebagai orang tua pasti akan melindunginya. Tapi namanya juga saya, saya nggak mau di slahkan begitu aja. Sesampainya di rumah saya memikirkan lagi hal tersebut dengan semangat tetap tak ingin di salahkan sebab saya memanggak salah. Saya kan Cuma pake gear 2. dan pasti pelan dan setidaknya pasti masih bisa di rem dan tak akan nabrak. Tapi kenapa saya tetap di marahi? Lagi pula kenapa kita harus pelan-pelan naik motor di jalan sepi? Kalo pelan-pelan sih jalan kaki aja, hemat bensin. Saya kan naik motor agar dapat lebih cepat dan tidak membuang banyak waktu untuk perjalanan. Aneh???
Akhirnya sayapun berpikir dan suatu saat entah kapan tepatnya tapi yang pasti beberapa hari kemudian. Saya tak sengaja mendapat jawabanya atau dalam mudahnya sangkalannya agar saya tak di salahkan. Itu mudah kok ternyata. Saya mendapat jawabanya . jawabanya begini.
Dalam hakekatnya adalah saya itu di salahkan dengan alasan tak masuk akal dan aneh. Bahkan kamu mungkin juga tak sadar. Karena banyak orang yang nggak sadar akan itu. Saya kan di salahkan oleh seorang karena khawatir anak mereka tertabrak? Nah ini lah anehnya... yang pertama mereka adalah orang tua yang sayang anaknya tetapi kok membiarkan anaknya berkeliaran sendirian di jalan apalagi anaknya masih kecil..? apakah mereka benar-benar orang tua yang sayang pada anaknya? Yang kedua .... kebanyakan orang tua adalha orang yang sudah pandai, tapi mengapa mereka para orang tua tak tahu bahwa jalanan bukanlah tempat bermain? Kan itu pelajaran sd bahkan ada juga lagu yang bercerita jangan main di jalan tetapi main lah di lapangan. Apakah para orang tua tak pernah SD atau mungkin terlalu pelit dan tak mau memberi tau bahwa jalanan bukanlah tempat bermain,bahkan untuk anaknya sendiri? Apakah mereka benar benar orang tua yang mau mengasihi? Dan yang terakhir.... Apakah para warga masyarakat tak malu dengan ketidak tahuan mereka? Yang seharusnya di sembunyikan atau di perbaiki? Mereka seharusnya malu tak bisa menjaga anak-anak dengan baik. Bukanya membanggakan hal tersebut dengan memajang tulisan “AWAS BANYAK ANAK2 “ atau “HATI2 BANYAK ANAK2”.
Tulisan tulisan yang seakan mengatakan bahwa anak-anak adalah monster yang berbahaya. Seberbahay itukah mereka? sehingga di banyak sekali jalan terdapat tulisan seperti itu.



Atau mungkin dapat juga di simpulkan bahwa banyak orang yang bangga karena mereka tidak bisa menjaga anak kecil dari bahaya yang ada di jalan. Tapi menurut saya itu bukanlah hal yang dapat di banggakan. Kerena itu adalah sebuah ketidak mampuan kita untuk berfikir.
Ya pasti banyak yang berdalih karna tak adanya lapangan maka mereka tepaksa bermain di jalanan. Itulah saat di mana kita harus berfikir mengatasinya tetapi mengatasinya dengan benar. Jangan Cuma bisa bangga dengan ketidak mampuan. Tidak ada yang tak mungkin kecuali satu hal yaitu ketidak mungkinan.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Menurut saya, opini anda blm tepat. Cb anda pikirkan sejenak, org tua pasti sudah melarang ank2 mereka utk tdk bermain di jln. Tp di sini ada permasalahannya, 1. Ortu tsb tdk slalu dpt mengawasi ank2 mereka karna kesibukan, cnth bekerja.
2. Ortu sdh menasehati ank mereka scr berulang kali, tp blm tentu smua ank patuh dan mengerti.
3. Jk anda mengatakan bahwa anda mengendarai dgn gear 2 dpt mengendalikan sepenuhnya kendaraan anda, opini saya, blm tentu. Sebab, dlm kondisi i2 jk anda siap atau ready mgkn anda dpt mengatasi, tp jk anda tdk siap. Bgmn?. . . . . . . . 4. Gear 2 utk tiap2 jenis mtr i2 berbd laju kecepatannya.
5. Tanda peringatan i2 bertujuan agar anda lbh berhati-hati saja. Misalnya tanda jalan licin, bknx pemerintah tdk mau utk membenahi tp blm optimal dlm pembenahannya.
Saya kira, anda hrs berpandangan lbh luas dan lhtlah dr sisi anda dan org lain

gue_gitu_lho mengatakan...

anak adalah anggung jawab orang tua seperti yang di tuliskan pada undang undang, dan dengan ertian di atas maka kontrol terhadap anak sepenuhnya ada pada orang tua jadi jika orang tua seenaknya saja melepas kontrol maka mereka bersalah. dan maka orang orang yang membiarkan sebuah kesalahn terjadi adalah orang-orang yang bersalah pula