Selasa, 24 Februari 2009

Kepercayaan yang Mulai Luntur

Harta, entah mengapa menjadi second god pada dewas ini. Bahkan berada di atas ideology dari sebuah Negara. Kepercayaan akan tuhan mulai tak terasa dalam masyarakat yang seharusnya butuh bantuanNYA.
Siang, seperti baisa angkutan kota selalu lalu-lalang. Mengubah panasnya kota menjadi semakin terasa memanggan badan setiap insane di jalanan. Keadaan yang terjadi akibat buah simalakama manusia ini menyiksa orang-orang terutama yang harus bekerja di jalanan. Suatu saat banyak pengguna jalan di buat kesal oleh beberapa pengemudi angkot yang berhenti di jalanan dan membuat macet.
Membuat sebuah pertanyaan melintas di pikiran saya. Apakah yang mereka lakukan itu benar? Berhenti di sembarang tempat dan bahkan berhenti di bawah tanda dilarang berhenti? Di seberang pos polisi pula? Entah apa yang para polisi itu pikirkan dengan membiarkan mereka.
Memamg secara hati,kasihan kalau harus menghukum mereka karena sedang berusaha mencari uang. Tapi jika dipikirkan lebih dalam lagi. Benarkah dengan menyusahkan orang(membuat jalan macet berarti menyusahkan orang) seorang itu akan hidup enak? Benarkah hukum dapat di langgar hanya karna alasan kemiskinan atau kekayaan? Dan benarkah tuhan akan memberikan rizki lebih banyak pada orang yang melanggar hukum daripada yang mematuhi hukum?
Mohon pikirkan sekali-lagi dan semua terserah anda untuk menilai sebuah kebenaran dan mecegah kepercayaan yang mulai luntur, kepercayaan akan tuhan , kepercayaan akan hokum atau pun kepercayaan akan panca sila yang jelas melarang hal tersebut.

Tidak ada komentar: