Rabu, 11 Februari 2009

MEMILIH DARI YANG KECIL

Seperti waktu-waktu sebelumnya. Tiap kali kalender pemerintahan menunjukkan warna yang berbeda. Warna yang menunjukkan bahwa itulah saatnya pemerintahan di “turun mesin”kan,maka kesibukan setiap partai politik dimulai.dan kampanye-kampanye mulai di lakukan. Tidak lupa spanduk-spanduk di kembangkan dan pamflet serta iklan disebar di semua media massa.
Seakan tak ada batasan maka setiap-setiap percetakan me”romusa” mesin-mesin cetak mereka untuk menggandakan gambar-gambar wajah dan logo-logo parpol. Setelah proses yang panjang atas percetakan lembaran “uang atau suara” itu. Maka tibalah saaat di pasang lembaran-lembaran yang tidak murah tersabut.
*************************************************

Mendekatnya masa pemilihan membuat banyak orang yang memiliki suara dan peduli pada negara ini pusing. Bagaimana tidak, banyaknya parpol membuat mereka sulit untuk meneliti satu-persatu parpol dan memilih yang terbaik. Walaupun banyaknya parpol mencerminkan tumbuhnya demokrasi yang subur di bumi gemah ripah loh jinawi ini.
Namun bila sulit untuk menentukan yang baik dari kacamata yang besar maka mulailah dari sudut pandang menyempit namun ditelaah secara luas.
Salah satu cara yang saya usulkan adalah memandang sekeliling anda dan perhatikan. Mendekati pemilu maka akan sangat banyak spanduk tersebar. Pilihlah parpol yang menaruh atau memasang spanduk mereka di tempat-tempat yang benar dan tidak di pasang asal-asalan. Karena spanduk yang di pasang di tempat yang benar mencerminkan bahwa mereka para anggota parpol tersebut tak peduli pada lingkungan. Tak peduli pada hal kecil seperti keindahan lingkungan. Padahal itu adalah hal yang besar. Kita kan rakyat kecil kalau mereka tak peduli pada hal kecil percayakah anda mereka akan peduli pada kita?
Jika spanduk di pasang asal-asalan maka mencerminkan bahwa para anggota parpol itu berbuat hanya sekedar asal jadi. Maka jangan memilihnya. Jangan lupa amati juga sepak terjang partai dan para petingginya. Pertimbangkan kembali jika anda ingin memilih partai yang dalam iklannya saling sindir bahkan saling ejek. Hal itu membuktikan kebesaran jiwa partai untuk menerima kritik,buruk. Dan satu lagi yaitu sepak terjang para petinggi atau perwakilan partai yang jika mereka memberikan sindiran atau kritikan tanpa memberi solusi dan yang lebih parah lagi mereka yang menyalahkan pemerintahan yang berkuasa dan berkata “saya akan merubahnya, tunggu jika saya yang jadi pemimpinnya. Saya akan memberi solusi.” . percayakah anda? Percayakan akan orang yang berfikir seperti itu? Saya katakana jangan!!!!! Mengapa? Karena dari cara ia berkata sudah mencerminkan bahwa beliau tidak ingin berjuang untuk bangsa ini. Beliau hanya ingin berjuang agar dirinya jadi pemimpin. Jika memang ingin berjuang untuk bangsa ini, maka seharusnya beliau menyampaikan solusi yang beliau percaya dapat mengatasi masalah itu kepada pemerintahan sekarang. Agar Indonesia dapat bangkit lebih cepat. Jangan takut tidak jadi orang penting. Tapi beliau seharusnya takut bangsa ini jadi bangsa yang tidak peting.

Jadi pada akhirnya tangan andalah yang akan menentukan siapa yang akan memimpin bangsa ini. Pilihlah seseorang atau partai yang berjuang untuk bangsa bukan untuk kekuasaan. Pilihlah dari yang kecil. Dan pilih yamg berjuang dalam kenyataan,bukan angan-angan.

Tidak ada komentar: